Kenapa ibu-ibu suka belanja?

Jawabnya mudah saja: karena ibu-ibu tak suka baca berita seputar Raffi Ahmad dan narkobanya lantas ikut-ikutan konsumsi narkoba. Lho! Mereka juga tidak ingin tahu tentang Harlem shake yang sedang ngetrend di dunia atau tentang Jokowi yang sedang ramai-ramai dicalonkan sebagai presiden periode 2014. Benarkah demikian? Tidak juga. Sebaliknya, justru mereka suka gosip dan aktifitas belanja sebenarnya untuk menghindarkan ngegosip.

Orang- orang ternama seperti selebriti, politikus atau ilmuwan ada yang suka belanja ada yang tidak. Tapi diantara mereka yang sudah jadi ibu-ibu pasti doyan donk. Tidak perduli mal, supermarket atau pasar tradisional, hasrat untuk memiliki barang adalah sesuatu keharusan.

Perlu ditegaskan di sini, ibu-ibu tidak perlu risau dengan pernyataan ketua umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum: "Ini baru permulaan" dan "bukan akhir segalanya" yang penting belanja dulu, kalau akhirnya menderita sindrom akhir bulan ya tanggung saja resikonya. Hehehe ...

Mereka tidak perlu pula mengikuti gosip lanjutan yang meliputi artis-artis seperti Yuni Sara dan Wanda Hamidah yang lekat dengan Raffi Ahmad; yang penting uang harus dihabiskan.

Kesimpulannya

1. Selama masih ada uang semangat untuk belanja harus tetap bergelora

2. Kalau tidak punya uang, tak perlu pinjam tetangga, apalagi bongkar-bongkar dompet suami

3. Berapa pun uang yang dibelanjakan tidak akan merugi atau membuat Anda miskin--kecuali Anda gadai rumah untuk ini, sebaliknya ngegosip cuma buang-buang waktu dan tambah dosa.

4. Ah, udah bu, capek ... Serbu aja diskonnya ...