7 Ritual Aneh di India

Berikut 7 ritual Aneh Di India yang perlu Anda ketahui tapi tidak untuk di tiru, kecuali kalau Anda memang pengin. Gapapa sih, silakan aja, tapi tanggung sendiri akibatnya.

1. Nyangkutin manusia

Pada Festival Thookam didapati punggung penganut setia agama Hindu ditusuk kait tajam. Orang-orang itu kemudian diangkat dari tanah ke perancah menggunakan tali. Kadang-kadang, anak-anak ikut diikat ke tangan para peserta. Ritual aneh ini berasal dari bagian selatan India, namun festival ini kini telah dilarang oleh pemerintah India setelah adanya tekanan terus menerus dari organisasi hak asasi manusia.

ritual aneh di india
Ritual nyangkutin manusia

2. Berjalan di atas bara api

Orang-orang dari India Selatan 'merayakan' festival Theemithi dengan berjalan tanpa alas kaki pada kubangan yang diisi kayu bakar panas membara, atau arang yang menyala-nyala. Berjalan di atas api dilakukan untuk menghormati dewi Hindu Draupati Amman. Mereka melakukannya bukan dengan cara bergegas melintasi bara tersebut, para umat Hindu ini harus berjalan perlahan seolah sedang berjalan di taman. Ritual aneh dimulai saat orang yang dituakan melintasi kubangan dengan panci di atas kepalanya yang diisi dengan air suci. Dia kemudian diikuti oleh laki-laki lain, yang berusaha untuk membuktikan kesalehan mereka dengan menahan rasa sakit. Hal yang umum terjadi, peserta menderita luka bakar di kaki mereka, kadang-kadang luka parah, pada kesempatan lain bahkan mereka jatuh ke dalam tempat pembakaran.

berjalan di atas api, ritual aneh di india
Ritual berjalan di atas api

3. Mencambuk Diri Sendiri

Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam, dan ini adalah bulan yang menandai ulang tahun Pertempuran Karbala, saat Imam Hussein bin Ali dibunuh, diikuti oleh 72 prajurit yang tewas selama sepuluh hari ke depan. Muslim Syiah di India, dan juga negara-negara lain seperti Pakistan dan Bangladesh, meratapi acara ini dengan mencambuk tubuh telanjang mereka dengan rantai yang dikenal sebagai 'Matam'. Kadang-kadang Matams ini mengandung pisau cukur atau pisau. Asyeeeek .....

Ada yang mau? Enak lo, mak nyos ...


4. Bakar Janda

Nah lo, apa lagi ne? Dipraktekkan secara luas di abad ke-17, Sati adalah ritual dimana seorang janda - secara sukarela atau tidak akan berbaring di samping suaminya yang meninggal sebelum dibakar hidup-hidup bersama dengan mayat. Janda yang tertangkap mencoba melarikan diri, akan tetapi tekanan sosial yang kuat memaksa mereka untuk mengorbankan diri. Meskipun dilarang oleh pemerintah kolonial Inggris pada tahun 1859, hal ini masih dipraktekkan di beberapa bagian India. Ritual aneh ini dilarang di bawah pemerintah India saat ini, dengan hukuman yang berat bagi beberapa orang yang masih bersikeras memaksa perempuan tak berdosa menuju kematian mereka.

Bakar rumah aja ya jim, ga tega kasih gambarnya

5. Lempar Bayi

Setiap tahun di bulan Desember, lebih dari seratus bayi dilemparkan dari atap kuil ke kerumunan orang di bawah sana. Bayi-bayi itu merosot setinggi 200 kaki, di mana sekelompok orang berdiri menunggu dengan kain dimaksudkan untuk menangkap mereka. Alasannya? Pasangan menikah ingin diberkati dengan cara aneh ini. Ironisnya, semakin banyak bayi ambil bagian dalam acara ini. Hal ini dianggap akan membawa kesehatan yang baik dan keberuntungan untuk keluarganya. Pemerintah India sedang berusaha menetapkan larangan ini. Peristiwa ini cuma berlangsung di negara bagian selatan Karnataka.


Bapake mana? Anake langka, kepriben?


6 .Tindik lidah

Bukan giwang, tapi jarum panjang dan tajam yang digunakan untuk menusuk lidah. Jarum--biasanya terbuat dari kayu atau baja--bisa berada di sana untuk jangka waktu yang lama sehingga lidah dipaksa untuk tetap keluar dari mulut secara permanen, tapi dapat ditarik kembali. Penindikan umumnya dilakukan pada sejumlah festival keagamaan. Di beberapa daerah, kadang-kadang anak-anak mengambil bagian dalam ritual tindik ini. Orang-orang yang akan menindik lidah mereka akan memakai karangan bunga di leher mereka pada hari perayaaan. Upacara tindik ini biasanya diikuti dengan tarian dan kegembiraan. Praktek seperti ini masih dilakukan di negara-negara selain India dan bagian selatan Asia.


Wani piro?

7. Pembunuhan Bayi Perempuan

Kejahatan sosial ini ada tidak hanya terjadi di India, tetapi juga di belahan dunia lain di mana masih saja ada masyarakat melihat anak laki-laki sebagai anak-anak yang lebih diinginkan daripada anak perempuan. Keinginan untuk memiliki anak laki-laki bisa begitu ekstrim sehingga bayi perempuan perlu dibunuh, atau diapungkan di sungai. Anak haram, berjenis kelamin perempuan, khususnya, rentan terhadap pembunuhan dipicu oleh rasa malu. Hanya jika seorang pria setuju untuk menikahi ibu mereka sang anak sering bisa diselamatkan, tapi ini hampir tidak pernah terjadi. Pembunuhan bayi ini sendiri dilarang pada abad ke-19

Berani kau bunuh pacarku, tak thuthuk ndasmu!

Demikianlah, mudah-mudahan Anda tidak jadi mules membaca ini. Oke cuy?